Beranda

Rabu, 03 Juli 2013

Ciplukan

Ciplukan bukanlah nama orang. Ini adalah sejenis tanaman yang berkhasiat obat. Selain daun, buah, batang dan akarnya pun punya daya penyembuhan.
Ciplukan atau physallis peruviana L. memang tidak memiliki nama dalam bahasa indonesia. Justru dalam bahasa daerah banyak istilahnya. Mulai sari ceplokan, keceplokan, ciciplikan, kopok-kopokan (Bali), cecendet, cecenet (Sunda), nyornyoran (Madura), leletikan (Minahasa), kenampok (Sasak), dan lapunonat (Tanimbar, Seram).
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan semak semusim, yanh tergolong sebagai tanaman liar. Ciplukan bisa di temukan di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. Seperti pinggir selokan, pinggiran rel kereta api, pinggir-pinggir kebun, dan lereng-lereng tebing sungai. Bisa tumbuh pada ketinggian 0-1.800 meter di atas permukaan laut.
Tumbuhan  ini berdiri tegak dengan tinggi antara 30 cm sampai 50 cm dan berbatang berwarna hijau persegi, bercabang, dan berambut pendek. Daun berseling dan berlekuk, bertangkai 7-25 m, dengan bentuk bundar telur memanjang dan ujung lancip. Ukuran panjang 3,5-10 cm dan lebar 2,5 cm.
Permukaan  atas daun berwarna hijau dan permukaan bawah hijau muda dan berambut halus. Bunga buah keluar dari ketiak daun berwarna kekunung-kuningan. Buahnya berbentuk lentera, bila sudah masak berwarna kuning, rasanya manis agak keasam-asaman.
Ciplukan sesuai dengan bentuknya yang mirip dengan buah-buah untuk lalapan seperti labu siam dan terung, termasuk dalam famili tumbuhan Solanceae (terung-terungan). Tapi meski nama tumbuhan ini barbau bahasa Nusantara, boleh percaya atau tidak ia berasal dari kawasan Amerika Latin.
Namun, walaupun digolongkan sebagai terung-terungan dia memiliki kandungan kimiawi seperti chlorogenik acid, asam sirtun dan fisalin, Selain itu buahnya juga mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, juga elaidic acid.
Kandungan kimiawi tersebut seperti abat-abatan modern, telah diuji melalui proses laboratorium dan diyakini. Sesuai dengan sifatnya: analgenik, peluruh air seni, menetralkan racun (deteksifikasi), serta meredakan batuk. Dalam farmatologo Cina tumbuhan ini diyakini memiliki rasa pahir dan sifat menyejukka.
Hanya saja yang patut disayangkan, entah karena masih ada orang yang belum mengerti akan khasiat tanaman obat, atau memang tidak tertarik sama sekali untuk mengembangkan budaya ramuan tradisional, seeringkali, tanaman ini dibabat begitu saja seiring dengan pembersihan alang-alang dan tumbuhan liar lainnya.
Sebaliknua, bagi yang berminat untuk membudidayakan tanaman ini, bisa dengan menggunakan bijinya. Biji disemai kemudian tanaman muda dipindahkan ke tempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanah, terutama pupuk dasar.
Manfaat dan cara pengolahan Ciplukan untuk obat :
1. Influenza dan Sakit Influenza Tenggorokan
Tumbuhan ciplukan (semua bagian) yag sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibunkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari atau sesuai kebutuhan.
 
2. Kancing Manis (Diabetes)
Ambil semua bagian ciplukan kurang lebih 9-15 gram kemudian rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring, minum sekaligus pada pagi hari. Ampasnya bisa direbus sekali lagi untuk diminum saat sore harinya. 

3. Sakit paru-paru. Sama dengan nomor satu. Saat merebus, gunakan 3-5 gelas air. Setelah mendidih, dinginkan dan saring, minum airnya 3 kali sehari.

4. Ayan. Buah Ciplukan 8 – 10 butir dimakan setiap hari.Selain untuk penyakit dalam, Ciplukan juga bisa digunakan sebagai obat luar. 
 
5. Bisul. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Turapkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari

6. Borok. Daun Ciplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu digiling halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya, lalu diturapkan ke borok. Ganti 2 kali sehari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar